NITIZEN
CERDAS ANTI HOAX DI ERA LITERASI DIGITAL
Literasi
digital adalah ketertarikan, sikap dan kemampuan individu yang secara
menggunakan teknologi digital dan alat komunikasi untuk mengakses, mengelola,
mengintegrasikan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membangun pengetahuan
baru, membuat dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat berpartisipasi
secara efektif dalam masyarakat. Literasi digital tidak semata mata penguasaan
teknologi komputer dan ketrampilan penggunaan internet belaka yang berkonotasi
menjadikan manusia sebagai sosok robotic belaka, melainkan lebih luas daripada
itu yakni memadupadankan "literasi" dan "digital".
Jika
informasi digital (Digital information) adalah simbol representasi data
sementara literasi lebih kepada kemampuan membaca, menulis dan berfikir kritis
(the ability to read for knowledge, write coherently, and think critically
about the written word). Dengan demikian kemajuan teknologi secanggih
apapun, tetap harus bermanfaat dan mengandung kemaslahatan bagi kehidupan
masyarakat secara komprehensif, khususnya dalam interaksi sosial. Literasi
digital sejatinya mendorong para penduduk di dunia digital (digital citizen)
untuk lebih arif dalam menggunakan instrumen teknologi tersebut. Di era
literasi digital saat ini semua informasi bisa kita dapatkan dengan mudah. Hanya
dengan satu klikan saja kita bisa mendaptakan informasi. Tetapi, seperti kita
ketahui bahwa ancaman di dunia digital saat ini tidak sedikit, Masyarakat
pengguna internet misalnya, dikepung oleh pemberitaan yang beragam, yang perlu
kecerdasan multi dimensi untuk dapat menyaringnya. Masifnya berita bohong
(hoax) hingga informasi yang menyesatkan (mislead) yang menggiring masyarakat
kearah tindakan tindakan tidak terpuji hingga maraknya kriminalitas dijagat
maya (cyber crime) adalah tantangan bagi kita untuk secepatnya dibenahi.
Untuk
mengatasi masalah atau ancaman dari digital litersi tersebut maka kita harus
menjadi nitizen yang cerdas anti hoax dengan cara mengikuti langkah-langkah
berikut ini.
1. Perhatikan
Judul Berita
Dari hal yang terkecil, misalnya
judul sebuah berita. Sebagai netizen yang cerdas kamu harus mampu membedakan
judul yang mengandung provokatif atau bukan dan sebaiknya terlebih dahulu
mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian
bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, mampu mencari
pembanding berita tersebut
2. Perhatikan Sumbernya
Pertama-tama kamu harus
tau sumbernya atau alamat situs beritanya. Banyak berita hoax yang model
penyebaran beritanya dengan menggunakan nama sebuah perusahaan media yang sudah
dikenal. Tampilan halaman mukanya pun dibuat sedemikian rupa hingga terlihat
mirip asli. Untuk mengetahuinya dapat dengan memperhatikan URL-nya. Apakah
alamat situs beritanya betul atau ternyata berbeda.
3. Bacalah
Keseluruhan Beritanya
Judul serta satu paragraf pertama
belum tentu bisa menjelaskan inti berita yang sebenarnya. Apalagi di masa media
online semakin menjamur, Judul dan ringkasan berita yang provokatif
sering sekali dibuat oleh para penulis berita untuk mendapatkan atensi pembaca.
Sering kan menemukan judul dan isi berita yang tidak sesuai? Maka, sebagai
netizen yang cerdas kamu harus membaca semua isi beritanya agar tidak salah
kaprah
4. Cek Keaslian Foto dan
Video
Mungkin ini perlu sedikit teliti
dalam menentukan keaslian foto atau video yang tersebar dimedia sosial. Karena
dengan kecangihan teknologi sekarang, semua sangat mudah dimanipulasi dan
diedit sedemikan rupa agar terlihat mirip dengan berita yang disebarkan. Jadi
netizen yang cerdas jangan sampai tertipu oleh bukti yang ada karena saat ini manipulasi
atau edit foto dan video sangatlah mudah.
5. Bersikap Kritis
Jangan disebar jika kamu masih
belum percaya tentang berita tersebut karena itu bukan menunjukan kamu sebagai
netizen yang cerdas. Kamu harus mengkritisinya terlebih dahulu, apakah berita
tersebut logis dan terpercaya.
Menjadi nitizen cerdas sangatlah
penting karena saat ini masih banyak
netizen di Indonesia yang belum mampu untuk memahami, menganalisis dan
mengevaluasi informasi atau pesan-pesan yang beredar di media sosial Mirisnya,
ini menjadi alat bagi mereka yang memiliki kepentingan politik atau ingin
memecah belahkan bangsa dengan menyebarkan berita yang berisi propaganda dan
berita bohong yang saat ini lebih dikenal berita Hoax. Selain itu,
berita-berita yang tidak masuk akal dan aneh yang sering tersebar melalui
sistem broadcast dan share juga sering sekali ditemui di media sosial. Dan yang
lebih Parahnya lagi, ada saja para netizen yang percaya dengan berita hoax dan
menyebarkannya kembali sehingga mengundang komentar dan debat kusir. Nah
sebagai netizen yang cerdas jangan mudah percaya tentang berita yang tersebar.
Kita harus bisa menyaring dan memastikan kevalidan berita tersebut sebelum
menyebar luaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar