DARI
MASYARAKAT MAJEMUK MENUJU MASYARAKAT MULTIKULTURAL
DI ERA MILENIAL
Indonesia
adalah negara dengan penduduk sangat banyak. Indonesia kaya akan keanekaragaman
budaya dan suku bangsa. Setiap daerah atau masyarakat mempunyai
corak dan budaya masing-masing yang memperlihatkan ciri khasnya. Hal ini bisa
kita lihat dari berbagai bentuk kegiatan sehari-hari, misalnya upacara ritual,
pakaian adat, bentuk rumah, kesenian, bahasa, dan tradisi lainnya. Orang-orang
yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu, mereka mempunyai kesadaran dan
identitas diri terhadap kebudayaan suku bangsanya, misalnya dalam penggunaan
bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat.
Wilayah
Indonesia sangat luas dengan kondisi alam yang beraneka ragam yang menghasilkan
suatu pola kehidupan masyarakat yang beraneka ragam pula.
Kebiasaan
masyarakat tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh kondisi fisik lingkungan
setempat. Berdasarkan studi yang dilakukan terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia.
Tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS tahun 2010. Keanekaragaman
budaya jangan dijadikan sebagai perbedaan, sebaiknya dijadikan sebagai
kekayaan bangsa Indonesia (Pinter Pandai.com, 2018).
Namun, saat ini yang terjadi adalah dengan banyaknya permasalahan yang
timbul akibat banyaknya perbedaan seperti konflik sosial dan disintegrasi.
Salah satu bukti bahwa adanya perbedaan yang menimbulkan konflik dan
disintegrasi adalah seringnya terjadi bentrok organda yang ada di Kota Makassa
Sulawesi Selatan. Makassar,
Beritakota Online – Perang kelompok yang melibatkan antar mahasiswa kembali
terjadi di Kampus Universitas Muhammadiyah ( Unismuh) jalan Sultan Alauddin
Makassar, Senin ( 1/6) pukul 19 : 30 Wita. Informasi yang dihinpun, bentrok
yang terjadi melibatkan antara Mahasiswa asal Organisasi Daerah ( Organda)
palopo dengan Mahasiswa fakultas Tehnik. Akibatnya empat orang mahasiswa
dikabarkan luka-luka akibat terkena anak busur panah dan lemparan batu, tidak
hanya itu beberapa Fasilitas kampus juga rusak akibat bentrok insan terpelajar
ini (Burhan, 2015).
Keanekaragaman
budaya dan suku bangsa bukanlah menjadi suatu ancaman tapi haruslah dijadikan
sebagai suatu kelebihan dan sebagai peluang agar Indonesia dapat lebih dikenal
oleh negara-negara lain. Tetapi, saat ini masih banyak kasus-kasus yang terjadi
konflik antar suku, konflik antar agama, dan konflik antar daerah. Hal Itu
terjadi karena adanya masyarakat
indonesia yang masih mengedepankan prinsipa individualisme (primordials). Primordialisme
sebagai identitas sebuah golongan atau kelompok sosial merupakan faktor penting
dalam memperkuat ikatan golongan atau kelompok yang bersangkutan dalam
menghadapi ancaman dari luar. Namun, seiring dengan itu, primordialisme juga
dapat membangkitkan prasangka dan permusuhan terhadap golongan atau kelompok
sosial lain.
Oleh karena
itu perlu adanya mengubah paradigma masyarakat Indonesia dari masyarakat
majemuk menuju masyarakat Multikultural. Karena dengan masyarakat multikultural
mampu merajut sebuah kerbersamaan dalam perbedaan. Dalam
konsep multikulturalisme, terdapat kaitan yang erat bagi pembentukan masyarakat
yang berlandaskan bhineka tunggal ika serta mewujudkan suatu kebudayaan
nasional yang menjadi pemersatu bagi bangsa Indonesia.
Burhan. 2015. Bentrok Di Unismuh , 4 Mahasiswa Luka2 - Jun – 2015. (Online). http://beritakotaonline.com. diakses pada tanggal 27 Septermber 2018 Pukul 12.30 Wita.
PinterPandai. 2018. Daftar Suku Bangsa di Indonesia – Terdapat
lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia. (Online) https://www.pinterpandai.com. diakses pada tanggal 27 Septermber 2018 Pukul
12.30 Wita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar